RAKHA INFO

Perlukah Kita Diet Mayo?


RakhaInfo.com - Pernah melihan kalimat semacam itu terpampang pada stiker atau display picture seseorang? Saat membaanya, sebagian orang mungkin akan tersenyum. Makna apa yang terkandung di balik senyum itu bisa diperbincangkan lebih lanjut. Namun, yang pasti, topik mengenai solusi penurunan berat badan memang tak pernah sepi diperbincangkan.
     Siapa yang tidak ingin memiliki tubuh langsing, ideal, dan sehat? Tak hanya kaum Hawa, banyak lelaki pun kini mulai enggan memiliki postur tubuh gemuk dengan alasan penampilan dan kesehatan. Metode diet pun terus berkembang berdasarkan pola yang diciptakan pakar nutrisi meskipun tak semuanya terbukti sukses membuat tubuh ramping dan sehat.
     Di tanah air, banyak metode diet yang belakangan ini menjadi tren meskipun keberadaannya tidak selalu baru. Sebut saja diet OCD atau Obsessive Corbuzier Diet yang dipopulerkan oleh mentalist dan presenter Deddy Corbuzier. Ada pula diet koeset, dia dukan, diet hypnolangsing, diet alkali, diet detoks, diet atkins, dan lain-lain. Diantara deretan diet itu, diet mayo kini termasuk yang paling banyak diperbincangkan, terutama di Bandung.
     Di beberapa jejaring sosial, topik pembicaraan mengenai diet mayo dapat dengan mudah dideteksi. Di jagat Instagram misalnya, tanda pagar yang dibubuhkan pada frasa dietmayo, dietmayomenu, dietmayobandung, dietmayoprogram, dietmayocatering, silih berganti berseliweran. Memangnya, apa sih yang membuat diet mayo begitu happening?
     Diet mayo awalnya berasal dari Mayo Clinic di Amerika yang merancang diet dengan konsumsi makanan bergizi seimbang. Banyaknya selebriti yang mengikuti metode diet mayo dan berhasil, sebut saja Monna Ratuliu dan Fitri Tropica, turut andil menyebarkan gerakan ini. Program diet mayo yang beredar di indonesia pun cukup beragam. Saking populernya, banyak pula orang yang kini beraluh menjadi penyedia katering diet mato di Bandung.
     Aturan dalam diet mayo yaitu tidak menonsumsi makanan yang diolah dengan proses goreng, hanya dikukus, rebus, atau panggang. Aturan lainnya yaitu tak boleh mengandung garam, nasi, dan es selama `2 hari. Air putih juga wajib dikonsumsi sebanyak delapan gelas atau 2 liter setiap hari. Jika dilakukan secara disiplin. disebutkan berat badan bisa turun antara 5 hingga 10 kilogram dalam waktu dua minggu saja! Ada juga yang bisa lebih. Siapa yang tidak tertarik?

Jangan latah!
     Pakar gizi klinis dari Universitas Padjadjaran Gaga Irawan Nugraha menyebutkan, sebaiknya seseorang tak latah begitu saja mengikuti metode diet seperti yang banyak bertebaran di internet atau sumber rujukan lain. Apalagi, komposisi tubuh orang Indonesia dan luar negeri berbeda satu sama lain. Konsultasi ke dokter sebaiknya dilakkan untuk menghindari efek samping diet.
     Pada dasarnya, diet adalah mengatur pola makanan. Jadi intinya bukan menghilangkan salah satu kandungan gizi pada makanan, karena pada dasarnya tubuh juga memerlukan garam meskipun kadar garam juga bisa didapatkan dari makanan.
     Dengan begitu, Gaga menyebutkan bahwa dalam diet energi bleh saja mengalami defisit. Namun, tuubuh tak boleh kekurangan protein, bitamin, dan mineral. Jika tubuh terus kekurangan zat yang dibutuhkan, efek samping jangka panjang bisa saja terjadi, seperti kesenjangan enzim dan hormon, siklus menstruasi yang yak teratur, anemia, insomnia, hingga mengalami menopause dini.
     Gangguan itu juga bisa terjadi akibat  erat badan yang turun terlalu banyak alam waktu singkat. Idealnya, berat badan turun antara 0,5-1 kilogram dalam waktu seminggu. Penurunan 5-10 kilogram perminggu itu terlalu ekstrim.

Dari artikel diatas, saya hanya dapat menyampaikan bahwa kita tak harus melakukan diet mayo untuk menurunkan berat badan secara cepat. Pikirkan kesehatan dan cari diet lain yang tetap menjaga kesehatan tubuh kita. :)

0 Response to "Perlukah Kita Diet Mayo?"

Posting Komentar

Peraturan Berkomentar ~

-Dilarang keras memasang Link Aktif.
-Dilarang komentar diluar artikel.
-Dilarang berbicara kotor/sara/menghina.
-Dilarang berkomentar seenaknya.

Regards
Rakha